Pertemuan Kedua di Panti Wedha Marfati



Laporan Hari Ketiga: Pertemuan Kedua

Nama Dosen: Ramot Peter, S. Pd. M. Th.
Kelas: LE 24
Hari: Jumat, 17 Maret 2017
Waktu: 09:00-11:00
Lokasi: Panti Wedha Marfati

Tim yang hadir:
1. Jennifer - 1901470430 (Ketua)
2. Kevin Ramali - 1901464996 (Wakil Ketua)
3. Regita A. Putri - 1901486164 (Anggota)
4. Steven Ancung - 1901462832 (Anggota)
5. Ni Nyoman Wahyuningsih Nirmala Putri - 1901496096 (Anggota)

Tim yang tidak hadir: -


Isi Laporan:

Pertemuan kedua kami pada hari Jumat tanggal 17 Maret 2017 dimulai dengan doa untuk meminta kelancaran pertemuan kami yang dipimpin oleh Kevin Ramali. Sesampai nya kami di Panti Wedha Marfati pada pukul 08:50, kami menuju kantor yayasan untuk memberi salam kepada staff yang berjaga hari itu. Pertemuan kali ini sedikit unik karena kami memutuskan untuk berkomunikasi kepada lansia secara lebih dekat – lebih personal dengan cara berbicara dengan mereka satu per satu dengan tujuan untuk mengenal mereka secara pribadi. 

Foto 1: Jennifer dengan salah satu Opa di Panti Marfati

Setelah memberi salam dengan staff yang ada, kami masuk ke dalam graha dan berpencar untuk berbicara dengan lansia yang kami sapa dengan Opa dan Oma. Kami memulai dengan mengobrol dengan Opa Oma yang tinggal di lantai satu. Kami menanyakan banyak hal mulai dari perkenalan seperti siapa nama mereka sampai alasan kenapa mereka disini. Tidak jarang pula obrolan kami berakhir ke berbagai hal seperti kisah mereka waktu muda, pekerjaan yang mereka lakukan dulu, nasihat-nasihat hidup yang akan berguna di hidup kami, cerita mengenai kerabat, anak, dan cucu mereka, dan lain sebagainya. Hampir semua Opa dan Oma yang kami temui sangat bersemangat bercerita dengan kami, berbagi tentang pengalaman hidup mereka. Kami pun dengan senang bertanya mengenai detai hidup mereka, hobi mereka dan sebagainya. Mereka juga memiliki selera humor yang baik sehingga tidak jarang perbincangan kami diselingi dengan tawa gembira.


Foto 2: Kevin dan Steven sedang bercengkerama dengan Opa
 
Pada jam 10:00, Opa Oma mendapatkan snack break berupa Energen. Kami ikut serta membantu membagikan snack kepada Opa Oma lalu kembali mengobrol dengan mereka. Beberapa dari mereka tidak meminumnya dan ketika ditanyakan alasannya, mereka mengatakan bahwa mereka tidak menyukai Energen, ada juga yang berkata bahwa mereka menyukai yang rasa coklat, bukan vanilla. Walaupun begitu, kebanyakan Opa dan Oma menyukai dan meminum minuman tersebut sampai habis.
Setelah snack break, kami bergerak ke lantai dua untuk mengobrol kepada Opa dan Oma yang tinggal disana. Terdapat beberapa akses untuk ke lantai dua, yaitu tangga dan lift untuk kemudahan Opa dan Oma yang menggunakan kursi roda.
Sesampainya di lantai dua, kami dapat melihat betapa religius nya penduduk di Panti Marfati dengan interior ruangan yaitu beberapa pajangan dan patung Bunda Maria. Kami juga dapat melihat beberapa Oma sedang menyanyikan lagu hillsong bersama dan ada juga Opa yang sedang berdoa ketika kami sampai di lantai dua.

Foto 3: Regita dan Nirmala mengobrol dengan Oma

Sekitar pukul 11:00, kami berpamit-pamitan dengan Opa Oma dan staff Panti seraya berterima kasih untuk pertemuan kedua ini.


Berikut adalah cuplikan video kegiatan pada pertemuan kedua beserta link:



Refleksi dari tiap anggota kelompok:

1. Jennifer
Di hari kedua, saya belajar lebih lagi tentang pentingnya kita menyayangi dan merawat orang tua. Pada hari kedua, acara yang kami bawakan hanya saja sharing, lebih personal dengan para lansia. Kebanyakan saya berbincang dengan Opa Petrus, ia dipaksa untuk masuk ke panti Wedha Marfati karena adiknya kewalahan mengurusi dirinya karena ia susah bercakap dan tuli. Ia menceritakan betapa sedihnya dan sepinya di panti, sehingga menggerakan saya untuk semakin bersyukur memiliki saudara yang begitu baik dengan saya. Opa Petrus memberikan saya inspirasi mengenai rasa kekeluargaan dan persaudaraan yang begitu baik.

2. Kevin Ramali
Hari Kedua kunjungan kami ke panti werdha, menurut banyak hal yang sudah kami perbaiki dimulai dari kami merasa sudah semakin akrab dengan oma-opa dengan mengigat beberapa nama dari mereka, kami juga sudah merasa tidak gugup dan canggung lagi. Di pertemuan kedua ini kami semakin mengerti keluh kesah mereka dan memberikan semangat kepada mereka, dan malahan kami banyak belajar dari mereka karena tidak jarang oma-opa memberikan saran dan nasihat bagi kami anak-anak muda mulai dari ilmu yang mereka miliki bahkan pelajaran hidup yang selama ini telah mereka alami.
Dengan melakukan kunjungan seperti ini kami mulai merubah paradigma kami yang sebelumnya beranggapan kalo panti jompo adalah sebagai tempat untuk para lansia yang tidak diurus oleh anak mereka tapi panti jompo ini justru adalah sebagai tempat yang mereka suka karena disinilah mereka dapat bertemu dengan orang-orang yang sepantaran atau seusia mereka yang menjadi teman mereka.

3. Steven Moyola Ancung
Pada pertemuan kedua kami tidak melakukan kegiatan yang kami lakukan pada pertemuan pertama, pada pertemuan kedua ini kami melakukan kegiatan interaksi, yaitu kegiatan interaksi perorangan agar lebih mengetahui lebih dalam tentang kehidupan masa lalu / masa – masa masih muda para oma – oma dan opa – opa yang berada di panti jompo tersebut.
Pelajaran yang kami dapat dalam pertemuan kedua ini adalah masa lalu adalah masa di mana kita harus bersyukur dan menjalankan kehidupan yang benar, sebab masa muda dimana masa yang menjembati kita antara masa kecil dan masa tua kelak nanti. Jadi masa muda itu menunjukkan kita kedepan bagaimana agar di masa tua nanti dapat dinikmati diri sendiri dan keluarga nanti.

4. Regita Ananda Putri
Mengenal para Oma dan Opa secara personal sangatlah menarik. Saya mendapat banyak sekali cerita lucu, menyenangkan, dan juga beberapa cerita sedih. Saya juga belajar banyak dari para Opa Oma; kisah yang mereka ceritakan tidak hanya berisi pengalaman semata, tetapi selalu ada hikmah yang bisa diambil dibaliknya.
Pribadi-pribadi yang berbeda selalu mempunyai cerita yang berbeda pula, hal tersebut membuat saya tertarik untuk bercengkrama lebih lanjut dengan Oma dan Opa yang ada di Panti dan memungkinkan saya untuk datang kembali ke Panti setelah projek Character Building: Agama usai.

5. Ni Nyoman Wahyuningsih Nirmala Putri
Menurut pendapat saya pada pertemuan kedua, para lansia sangat antusias mengikuti kegiatan yang sesuai dengan rundown yang telah kami buat. Selain itu, kami juga saling sharing tentang pengalaman dan berbagi cerita dengan para lansia. Para lansia mengikuti kegiatan hingga penghujung acara dan riang gembira karena kami saling bertukar cerita bersama sehingga suasana semakin ceria.
Saya sangat semangat  melakukan kegiatan ini karena melihat antusias para lansia juga. Semua usaha, keringat, dan tenaga yang dikeluarkan sangat sepadan dengan pengalaman yang saya dapatkan selama kegiatan saya di Panti Wedha Marfati ini.

Kesimpulan:
Kegiatan pada hari kedua mengajarkan kami bahwa setiap orang mempunyai cerita yang berbeda, tidak terkecuali Oma dan Opa yang berada di Panti Wedha Marfati. Jika kita bersedia mendengarkan, kita akan mendapatkan banyak pelajaran yang berarti dan kelak akan berguna untuk hidup kita kedepannya.
Kami juga belajar bahwa kehidupan terus berjalan dan kita harus memanfaatkannya sebaik mungkin dengan mengambil keputusan-keputusan baik yang tidak akan kita sesalkan di kemudian hari.

Komentar